Aku tahu kamu sangat sedih disana..
apa dirasa aku jua turut merasa
larut bersama tiap hela denyut kata
biar itu hanya sebuah olah dalam rasa
tanpa suara yang bisa terlontar bicara
menghambur tiap lenggok tari nada
tenangkan jiwa.. pejamkan mata
kembalikan semula kuasa yang ada..
tenangkan jiwa.. pejamkan mata
kembalikan semula kuasa yang ada..
Aku tak bisa berlari kesana
memujuk tiap jeritan derita
sakit yang kadang menyiksa
terbuat rasa resah tak kena
terus kuat melawan segala
agar terus perkasa bak serikandi cinta
yang selalu duduk dalam singgah sana
tak pernah padam selama..
Kamu disana..
tenanglah.. basuh semula airmata
peluk erat semula bahagia rasa
hapus segala apa yang tergugat jiwa
damailah rasa cinta penuh ceria..
senyumlah bunga-bunga cinta..
p/s: kutitip bersama lagu ini dendangan Eddie Hamid.. kerna itu yang kurasa tika ini... dan lagu ini menarik aku untuk mengubah puisi ini.. tiada kena mengena dengan kamu pon.. cuma aku yang terlarut dalam gubahan rentak alunannya.. "Segalanya Telah Berakhir"
" Di
dalam diri ini
Tersimpan
duri-duri
Luka
yang kau tinggalkan
Tak
terpadam walaupun balutnya
Pedihnya
hati ini
Mengenangkan
kembali
Kemesraan
cinta kita
Hancur
berkecai di simpang jalan
Mengapa
tergamaknya hatimu
Menghancurkan
impianku
Untuk
memilikimu
Apakah
tidak layak untukku
Menyuntingkan
dirimu
Menghiasi
kamarku yang gelisah
Segalanya
telah berakhir
Tanpa
kerelaan daku
Ku
terima suratan takdir
Untukku
melupakan dirimu
Ku
terima suratan takdir
Untukku
melupakan dirimu "
Sahabat... ketahuilah kamu terlalu sangat beruntung dari aku.. dakaplah bahagia sehabis hayat yang ada.. jangan pernah mengalah biarlah jalan yang ditempuh berliku-liku onaknya.. percaya pada diri.. percaya pada takdir.. percaya pada Yang Maha Pencipta..