Melintas lalu memandang layar,
Mata terpusat hati tersentuh,
Merah menyala marak membakar,
Berdenting kunci terpasung teguh.
Lurus bendul mainan boneka,
Tarian gemalai mengocak rasa,
Terpukau dirasuk madah pujangga,
Rupanya hanya kilauan bata.
Diam dulu bukan sembunyi,
Bersuara kini bukan berlipur,
Hati tak betah belakang caci,
Depan lembut bersalut kapur.
Rentak beralun nyanyian rindu,
Gemersik bunyi mendayu-dayu,
Tersentuh hati riang berlagu,
Telah menjadi seperti dulu.
Terpandang bulan memukau sukma,
Terpusat minda pada yang satu,
Segak melangkah wajah Laksamana,
Membuai rasa mengamit rindu.
Senyuman mekar hiasi wajah,
Membuang jauh jiwa yang keruh,
Keyakinan tekad dalam pasrah,
Biar selamanya tetap teguh.
Bunga cinta telah terpanah,
Dalam debar menghitung hari,
Andai benar petanda arah,
Hanya pasrah takdir Ilahi..
:: Azwa Safwa ::