"Renunglah sinar rembulan bila saat rindukan saya.. pasti wajah saya menjenguk hadir.. seindah sinar rembulan, seindah itulah cinta saya pada awak.. walaupun jauh untuk digapai, awak tetap indah dan menawan dalam hati saya.."

Monday, September 19, 2011

Puisi: Luka Dimata Hatiku



Dapatkah kau mengerti hati ini
Setelah satu persatu ruang yang ku beri
Tidak satu pun kau hargai
Semuanya kau biarkan kosong
Tanpa warna-warna bermakna
Sekadar dijamah waktu berlalu pergi

Dapatkah kau mengerti
Setiap detik yang kau miliki
Ku beli dengan harga yang sia-sia kesini
Melangut sendiri hingga rindu pun bertamu
Terkadang aku jadi jemu
Di olok-olokkan waktu
Hanya untuk kamu
Aku mengertikan mu
Situasimu
Kebahagiaanmu
Kesepianmu
Semua demi kamu…

Terkadang aku bisa lupakan segala
Terima segala pelakumu
Lupakan segala senduku
Walau rajuk ku mula kecamuk
Walau duka ku kian mendera
Kau tak pernah pedulikannya

Kau….
Nampakkah luka dimata hatiku
Tercarik-carik dikais duka beribu
Tidak secalit penawarpun yang kau sapu
Membasuh kudis-kudis yang tersisa
Aku masih bisa membalut luka itu
Masih mampu celikkan rasa melihat kau bahagia
Masih mampu membaca isi hati firasatmu berkata
Masih boleh itu dan ini demi kamu
Bukan kerana aku dungu
Bukan….
Tapi kerna kau sebahagian dari kehidupanku
Sebahagian dari hari-hariku
Telah berada didalam ingatanku

Bisakah aku minta sedikit rayu
Sedekahkan aku jujurmu
Menemani waktu suka duka ku
Atau harus aku menagih padamu
Ruang ikhlas saat bersamaku
Agar kau hargai keujudanku disini
Bercerita tentang aku
Tentang kita
Tentang rasa
Suka dan duka

Sesekali…
Aku ingin kau fahami bahasa puisi ini
Sesekali juga…
Aku ingin melihat kau berada didepan ceritaku
Memahami setiap bait tinta itu
Menemani seperti mana setianya aku disisi
Sentiasa mengerti dan memahami
Segala yang tersembunyi

Kita….
Tak dapat mengubah segalanya
Setelah luka dimata hatiku menjadi buta
Tak bisa ku lihat lagi ruang hatimu terbuka
Kerna jiwa batinku tertutup untuk kau sambut
Buat selamanya



By Hirne Saris