"Renunglah sinar rembulan bila saat rindukan saya.. pasti wajah saya menjenguk hadir.. seindah sinar rembulan, seindah itulah cinta saya pada awak.. walaupun jauh untuk digapai, awak tetap indah dan menawan dalam hati saya.."

Thursday, October 16, 2008

Hadiahkan buat kamu..


Ada baiknya,
tak mencatat hidup
dalam lembar-lembar buku harian
Suatu masa
jika membacanya lagi
Manis,
membuat kita ingin kembali pahit
membuat duka tak bisa lupa
Ada baiknya,
merenung hidup dalam penjuru sepi
Tak perlu malu
mengenang, tersenyum
atau menangis
Setelah itu, siram semua
bersiap menerima makanan baru
yang lebih baik dari kelmarin

Harapanku tuhan,
beri dia yang kucinta
hati yang tabah,
sabar,
agar selalu tegak berdiri
menatang kerasnya hidup
dan tolong bimbing dia
ke jalan yang benar
senang dalam segala hal
cita-cita dan impian
semoga berhasil

kerana aku telah jauh darinya..

Tahukah kamu puisi ini kusimpan diam dalam sudut hati aku.. puisi ini benar menyentuh jiwa aku.. saat aku jengah kembali jendela rumahmu, kembali dengan izinmu.. terkejut aku menatap perkhabaran pemergian ayahanda tercinta.. pohonku kamu tetap terus sentiasa tabah atas perpisahan itu dan tetap bersemangat penuh meneruskan kehidupan.. Jangan pernah mengaku kalah tiap takdir yang tertulis pada diri kita. Sekalung doa dan Al-Fatihah ku hadiahkan buat arwah ayahanda tercinta.. maaf, langsung tak pernah sempurna menjadi sahabat yang baik..

Untuk kamu, ku hadiahkan puisi hasil sentuhan kamu dengan penuh kasih sayang buat kamu.. kerna ia adalah hadiah yang begitu mahal maknanya.. hayatilah dan sisipkan jadi pedampingmu.. kembali senyum..